SIRANEWS.COM – KOTA BEKASI

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mempercepat program penertiban bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran sungai, sebagai bagian dari upaya menata tata ruang kota dan mencegah risiko bencana.

Salah satu fokus terbaru adalah kawasan Kalimalang, tepatnya di sekitar Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan, bahwa sejumlah bangunan liar di lokasi tersebut telah memasuki tahap peringatan ketiga dan segera akan dibongkar. Pemkot Bekasi juga telah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta (PJT) sebagai pemilik lahan.

Tri memastikan kebijakan ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menggagas program bersih-bersih bantaran sungai di seluruh wilayah provinsi.

“Ada satu sikap yang sama. Pak Gubernur memerintahkan kita semua untuk melakukan bersih-bersih. Supaya Jawa Barat ini menjadi resik, menjadi istimewa,” kata Tri, Minggu (4/5/2025).

Pemkot Bekasi berharap masyarakat atau pemilik bangunan liar dapat membongkar sendiri bangunan secara sukarela sebelum dilakukan eksekusi oleh petugas. Pemkot Bekasi mengaku telah melakukan upaya bertahap dengan cara persuasif, seperti pendekatan langsung dan pemberian surat peringatan.

Tidak Hanya Kalimalang Penertiban bangunan liar di sepanjang bantaran sungai tidak hanya difokuskan di Kalimalang. Pemkot Bekasi telah memetakan wilayah bantaran sungai lainnya yang menjadi target pembongkaran bangunan liar, di antaranya di Jatibening, Medan Satria, dan sepanjang Kali Bekasi.

Meski demikian, Tri menyebut masih ada persoalan hukum terkait kepemilikan lahan di beberapa titik yang sedang dikaji secara administratif. “Segala progres, langkah-langkah yang kita lakukan, termasuk yang utama adalah terkait dengan kali Bekasi, memang ada duplikasi terkait dengan kepemilikan yang kemudian masih harus kita selesaikan secara hukum,” tegas Tri.

Penertiban di Pekayon Jaya Jadi Contoh Awal Langkah tegas telah lebih dulu diterapkan pada Rabu (30/4/2025), ketika Pemkot melalui Dinas Tata Ruang melakukan pembongkaran paksa bangunan liar di Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan.

Penertiban ini dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Nomor 600.3.3.1/209/BA/Distaru, yang mengatur pembongkaran bangunan di atas saluran air dan lahan fasilitas umum.

Camat Bekasi Selatan Karya Sukmajaya menjelaskan, tiga kali surat peringatan telah diberikan kepada penghuni sebelum tindakan pembongkaran dilakukan. Namun, karena tidak ada respons, tindakan dilakukan sebagai upaya terakhir.

“Kegiatan ini sudah melalui beberapa tahapan. SP1, SP2, dan SP3 sudah diberikan. Karena tidak digubris, kami bersama unsur FORKOPIMCAM akhirnya melakukan penertiban dengan pendekatan persuasif,” ujarnya.

Putin Sesumbar Tak Perlu Gunakan Nuklir dalam Perang Lawan Ukraina Bangunan liar yang berdiri di atas daerah aliran sungai (DAS) dinilai melanggar ketentuan tata ruang kota dan memperbesar risiko banjir, terutama saat musim hujan, khususnya di Kota Bekasi. Penertiban bangunan liar ini akan sejumlah instansi, mulai dari Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, Dinas PU, DBMSDA, hingga aparat TNI dan Polri.

Pemkot Bekasi menegaskan komitmen untuk melanjutkan program penataan kota yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi masyarakat, sembari mencegah potensi bencana di masa depan.(kmp)