siranews.com - 29/03/2025, 07:51 WIB
Tim Redaksi
SIRANEWS.COM, JAKARTA – Personel TNI AL yang diduga merupakan pelaku pembunuhan terhadap jurnalis di Banjarbaru bernama Juwita (23) diketahui berinisial J alias Jumran. Prajurit berpangkat Kelasi Satu itu disebut-sebut merupakan kekasih korban.
Jumran juga merupakan atlet MMA sebagaimana dibenarkan rekan sejawatnya yang mengaku mengenal Jumran sebagai sosok yang baik dan tegas. “Kami hanya bertemu beberapa kali, yang bersangkutan selama ini baik juga tegas,” ucap seorang rekannya yang enggan disebut namanya, Jumat (28/3/2025) lalu.
Rekan Juwita di lapangan bernama Devi Farah Diba juga mengatakan pernah melihat Jumran mengenakan pakaian atlet MMA. “Iya, ada fotonya. Katanya sering juara terus di MMA,” kata Devi di tempat terpisah.
Sebagai teman dekat korban, Devi mengaku sempat mendengar beberapa kali korban bercerita tentang sosok lelaki yang akan menjadi calon suaminya. Namun demikian, Juwita baru saja terbuka mengenai hubungannya dengan anggota TNI. Sebelumnya, Devi tak tahu menahu mengenai hubungan maupun kekasih rekannya itu.
Menurut Devi, Juwita sendir kerap menyimpan permasalahannya dengan sang kekasih. Namun, Devi pernah diceritakan oleh Juwita mengenai sosok Jumran yang sering memarahinya jika telat membalas pesan.
“Omongannya keras kalau udah marah. Makanya dia (Juwita) sering panik kalau jadwal lelet atau pulang malam,” jelas Devi.
Semasa Juwita masih hidup, Devi juga pernah ditanya mengenai istri salehah. Menurut Devi, kemungkinan hal itu ditanyakan karena Juwita berniat menikah dalam waktu dekat. “Dia banyak tanya mengenai cara menjadi istri salehah,” ungkap Devi.
Devi berharap kasus ini bisa berakhir dengan baik dan tersangka bisa mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Sama seperti keluarga Juwita yang diwakili kakaknya, Subpraja Adinata, secara tegas meminta agar kasus diusut tuntas.
Menurut Devi, dari cerita yang didengarnya dari mendiang Juwita, Jumran merupakan sosok yang tegas dan cenderung posesif. Karenanya, Juwita sering panik apabila Jumran sudah menghubungi dan marah karena dia pulang terlambat.
Nama Jumran mengemuka setelah kasus kematian Juwita mulai menemui titik terang. Juwita sendiri ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan daerah Banjar pada Minggu (23/3/2025) lalu dalam kondisi janggal. Awalnya, ia diduga mengalami kecelakaan tunggal. Akan tetapi, rekan-rekan seprofesinya menyangsikan dugaan tersebut.
Barulah pada Rabu (26/03/2025), Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap mengumumkan salah satu oknum anggotanya terlibat dalam kasus kematian Juwita. Oknum berinisial J alias Jumran diduga orang yang menghabisi nyawa Juwita.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mendorong agar kasus pembunuhan Juwita diusut tuntas. “Siapapun pelaku kejahatan harus diusut tuntas, apalagi jika dilakukan oleh oknum aparat keamanan yang seharusnya melindungi rakyat,” kata Gus Fahrur kepada wartawan.
Gus Fahrur berharap agar kasus segera diproses di pengadilan supaya pembunuh dapat diberikan hukuman setimpal. Gus Fahrur menilai perilaku oknum aparat itu mencoreng institusi sekaligus mencederai kepercayaan masyarakat terhadap TNI.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memastikan proses hukum kasus itu akan berlangsung transparan dan terancam hukuman berat. “Pokoknya kalau proses hukum (akan) transparan dan dihukum berat,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (dt/ss)