siranews.com - 17/04/2025, 11:07 WIB
Tim Redaksi
SIRANEWS.COM – BOGOR
Kehidupan para pekerja sirkus Oriental Circus Indonesia Taman Safari Indonesia (TSI), Puncak, Bogor, Jawa Barat rupanya tidak seindah gaya yang mereka pertontonkan kepada pengunjung. Mereka malah kerap mengalami tindak kekerasan dan eksploitasi.
Berkaitan dengan itulah sejumlah mantan pekerja sirkus OCI TSI menyambangi kantor Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) mengadukan dugaan eksploitasi yang dialami selama bekerja.
Mantan pekerja OCI diterima Wakil Menteri HAM Mugiyanto. Dalam pertemuan, Mugiyanto mengatakan, mantan para pekerja mengadukan tindak kekerasan dan eksploitasi yang mereka alami selama bekerja.
“Ada kemungkinan banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana. Banyak kekerasannya. Ada aspek penting juga yang mungkin orang tidak pikirkan, itu soal identitas mereka. Padahal identitas seseorang itu adalah hak dasar. Mereka tidak tahu asal-usulnya,” kata Mugiyanto.
Mugiyanto menegaskan, Taman Safari sebagai tempat bisnis harus tunduk pada prinsip-prinsip HAM sesuai dengan Guiding Principles on Business and Human Rights, yang telah diadopsi pemerintah melalui Strategi Nasional Bisnis dan HAM sejak 2022.
“Pemerintah Indonesia sudah punya strategi nasionalnya terkait bisnis dan HAM tahun 2022 yang lalu. Jadi itu harus patuh,” tuturnya.
Kemenham akan segera memanggil manajemen TSI untuk meminta keterangan dan klarifikasi terkait dugaan tindakan eksploitasi tersebut. “Kami akan lakukan secepatnya. Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ke depan kita sudah bisa lakukan itu,” pungkasnya.
Kuasa hukum mantan pekerja OCI Muhammad Sholeh mendorong Kementerian HAM serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) membentuk tim pencari fakta.
Sholeh menyebut, selama bekerja di sirkus OCI, korban tidak pernah menerima gaji dan malah menerima kekerasan.
“Selama mereka menjadi budak, tidak pernah menerima gaji, menerima kekejaman, kekerasan, maka harus ada ganti rugi kepada para korban. Dan ini yang belum pernah terpikirkan,” pungkasnya. (red)